Artikel

Software-Software Yang Mendukung Pekerjaan Arsitek & Desainer Interior

Dalam menjalankan profesinya arsitek dan desainer interior membutuhkan dukungan software komputer terutama untuk presentasi, baik 2 dimensi, maupun 3 dimensi. Software yang populer di kalangan arsitek dan desainer interior antara lain: AutoCAD, ArchiCAD, 3D Studio Max, dan Google Skethcup.

Pada kesempatan ini saya akan ulas masing-masing software tersebut (ini bukan promosi loh…..)

AutoCAD

AutoCAD, merupakan software yang paling populer di kalangan arsitek dan desainer interior, bahkan merupakan software yang wajib dikuasai. AutoCAD adalah software untuk membantu dalam membuat gambar arsitektur, interior dan gambar kerja. Bila dianalogikan AutoCAD adalah pengganti meja gambar, dan alat alat gambar. Gambar yang dihasilkan oleh AutoCAD sangat akurat, karena dapat membuat gambar dengan ukuran hingga sepersekian millimeter. Saat menggambar dengan menggunakan AutoCAD, kita menggambar dengan skala 1:1, sementara pengaturan skala gambar dilakukan pada saat akan di plot. AutoCAD digunakan tidak hanya untuk bidang arsitektur, yaitu bisa digunakan untuk semua keperluan gambar teknik, sehingga dapat digunakan di bidang teknik mesin, elektro, sipil dan bidang teknik lainnya yang memerlukan gambar teknik.

Kelebihan AutoCAD adalah dapat menghasilkan gambar dengan skala dan ukuran yang akurat, saya hanya mengunakan AutoCAD untuk membuat gambar Arsitektur (denah,potongan,tampak) juga untuk membuat gambar kerja (detail). Walaupun bisa juga digunakan untuk membuat gambar 3D, namun saya tidak pernah mengunakannya, karena rumit dan tidak praktis.

ArchiCAD

ArchiCAD, merupakan software yang khusus diperuntukan bagi arsitek (khusus bagi gambar arsitektur), karena perintah-perintah yang ada di ArchiCAD adalah elemen-elemen bangunan, yaitu dinding, kolom, balok, plat dan atap. ArchiCAD dilengkapi dengan library komponen-komponen bangunan dan interior juga komponen pencahayaan. Keistimewaan ArchiCAD adalah saat menggambar kita hanya menggambar denah, sementara tampak dan perspektif secara otomatis dibuat oleh ArchiCAD. Untuk gambar potongan juga dapat dengan mudah dilakukan karena hanya tinggal menentukan garis potongan dan arah potongan (potongan bisa juga berupa gambar 3 dimensi/isometric). Yang harus diperhatikan dalam menggunakan ArchiCAD adalah kita harus teliti dalam men-setting tinggi objek dan elevasi. Salah satu kelebihan lainnya adalah lebih mudah saat menggambar bangunan bertingkat banyak, karena dapat disetting ketinggian masing-masing lantai (masing-masing lantai berada pada window yang berbeda) dan kita dapat menduplikasi denah dari denah lantai sebelumnya. Dengan pemisahan gambar per lantai ini lebih memudahkan bila kita ingin mengedit tiap-tiap lantai. Saya menggunakan ArchiCAD apabila akan membuat gambar bangunan lebih dari satu lantai dan dibutuhkan gambar 3 dimensi yang dengan ukuran yang akurat. Untuk menghasilkan gambar 3 Dimensi, ArchiCAD dilengkapi dengan rendering engine, namun menurut saya kualitas render yang dihasilkan oleh ArchiCAD tidak terlalu bagus, kurang realistik dan terlalu kaku. Saya biasanya merender gambar 3D ArchiCAD di Software Artlantis atau di 3D Max.

3D Studio Max

3D Studio Max, merupakan software yang populer di kalangan propesional modelling, karena 3D Max dapat menghasilkan gambar dengan kualitas yang sangat bagus, realistik, dengan pencahayaan dan bayangan yang akurat. Selain menghasilkan gambar, 3D Max juga biasa digunakan untuk membuat animasi 3 dimensi, dengan objek yang dapat bergerak, kamera yang bisa bisa diatur posisinya dan pencahayaan yang akurat. Saya hanya menggunakan 3D max untuk rendering gambar 3 dimensi yang saya hasilkan dari ArchiCAD, karena untuk membuat objek di 3D max lumayan rumit (karena emang saya ga begitu menguasai software ini)

Google Skethcup

Google Skethcup, sangat populer belakangan ini, keistimewaanya adalah dapat menghasilkan gambar 3 dimensi dengan cepat dan praktis. Software ini sangat mudah dipelajari, saya hanya memerlukan waktu satu hari untuk mempelajari software ini (ga ada yang ngajarin loh….). namun sekarang saya lebih sering menggunakan sketchup, karena saya suka dengan hasil akhirnya yang seperti sketsa, juga cepat dalam menggunakannya, untuk membuat sebuah gambar rumah satu lantai saya hanya membutuhkan waktu satu jam. Sketchup cocok bagi arsitek maupun mahasiswa arsitektur dan desainer interior dalam membuat gambar studi, atau konsep desain. Kelebihan lainnya dari sketchup adalah kita dapat men download component dari websitenya google (gratis dan komplit sampai benda – benda yang aneh pun ada).

Demikian ulasan saya tentang software yang sering digunakan oleh perancang. Namun software itu hanyalah alat bantu , kualitas desain sendiri lebih ditentukan oleh si perancangnya. Istilah kerennya sih man behind the gun. Sekali lagi, ini bukan promosi.

15 thoughts on “Software-Software Yang Mendukung Pekerjaan Arsitek & Desainer Interior”

  1. Kak kalo kita mau gambar design kayak arsitek gitu tapi tanpa itung itungan itu aplikasi yg cocok apa ya ? bantu ya kak saya juga mau jadi Arsitek 😀

  2. Permisi, saya ingin bertanya. Apabila AutoCad dibandingkan dengan ArchiCad, untuk membuat desain 2D sekaligus 3D, menurut pengalaman Anda dalam menggunakan kedua software tersebut, manakah yang lebih praktis dan mudah untuk digunakan untuk mengerjakan keduanya (2D dan 3D)? Terima kasih untuk jawaban Anda.

Leave a reply to mimi Cancel reply